ANALISINDO : MEMPELAJARI MASALAH ENGINEERING LEBIH DALAM DAN DETAIL

5 Parameter Kritis dalam Sistem Cooling Tower

5 Parameter Kritis dalam Sistem Cooling Tower
alkalinitas dalam cooling tower bisa diukur dengan


Selamat datang, jumpa kembali di blog Analisindo.com, sebuah blog dari Mister Anggi Nurbana yang akan membahas tentang beragam hal tentang teknik rekayasa ataupun Engineering.

Dan kali ini kita akan meneruskan pembahasan tentang cooling tower. Nah, kalau dalam artikel sebelumnya di sini  kita membahas tentang daftar masalah yang biasa kita temui dalam sebuah proses cooling tower. Maka dalam artikel ini kita akan mulai membuka ke bagian parameter-parameter penting dalam sistem ini. Apa sajakah parameter tersebut? Mari kita mulai bahasan ini.


Parameter Cooling Tower Pertama : TDS atau Conductivity


TDS atau Conductivity adalah parameter yang mencerminkan tentang sebanyak apakah mineral berada dalam air yang digunakan. Semakin tinggi nilai TDS atau Conduct maka tentu semakin banyak mineral yang terkandung didalam air tersebut.

Sebagai contoh mudah, sebuah air yang murni akan mengandung TDS yang rendah, sedangkan air laut yang asin akan memiliki nilai TDS yang tinggi.

Sebuah parameter TDS juga akan menggambarkan tingkat konduktansi atau hantaran listrik suatu air. Maka semakin tinggi nilai TDS, akan membuat air tersebut mudah menghantarkan arus listrik. Tidak percaya? Silahkan coba sendiri hehehe.

Dengan masalah apa Parameter TDS ini berhubungan?
Dalam prakteknya, parameter TDS ini nantinya akan berhubungan dengan masalah Scale (kerak) semakin tinggi tds maka semakin tebal Scale yang akan dibentuk.

Cara mengatasi parameter ini?
Untuk mengatasi nilai TDS yang tinggi pada air di cooling tower, salah satu jalan yang biasa ditempuh adalah dengan melakukan blowdown berkala pada air yang digunakan. Apabila telah mencapai nilai TDS tertentu maka katup pembuangan akan terbuka dan air akan terbuang

Cara lain seperti menggunakan water treatment saya rasa tidak cukup bagus untuk dipilih kecuali pada air yang mengandung TSS yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan air cooling tower tidak memerlukan nilai parameter tertentu yang ketat. Dan lagi kebanyakan air tentu sudah masuk kedalam standar air yang bisa digunakan pada cooling tower (Tentunya dengan tambahan beberapa make up chemical).

Parameter Cooling Tower Kedua : pH

pH disebut juga sebagai nilai derajat keasaman. Semakin rendah nilai pH maka semakin asam suatu cairan dan semakin tinggi pH maka semakin basa suatu cairan. Nilai pH memiliki rentang dari 0 hingga 14. Oh iya pH ini bukan Zat!

Dengan masalah apakah nilai pH ini berhubungan?
nilai pH akan berkaitan dengan banyak sekali masalah pada cooling tower. Dari mulai masalah korosifitas air, tingkat scaling, hingga tingkat pertumbuhan bakteri dan algae pada sistem cooling tower.

Cara Mengatasi Parameter ini?
Cara untuk membuat parameter ini tetap terkontrol salah satunya dalah dengan menambahkan chemical pada air di cooling tower. Tentunya pada kadar yang terkontrol agar tidak terjadi efek yang tidak diinginkan.

untuk itulah disarankan  pada sistem cooling tower terdapat on site pH meter yang dapat memberikan sinyal aktif pada dosing pump untuk dapat memberikan chemical secara otomatis saat pH dalam keadaan abnormal.

Parameter Cooling Tower Ketiga : Alkalinity
Nilai Alkalinitas ini sebenarnya masih berhubungan dengan nilai pH yang kita sebutkan sebelumnya sebab alkalinitas ini sendiri di laboratorium diujikan dengan proses titrasi menggunakan asam sehingga mencapai nilai netral. Baik itu menggunakan indikator SM ataupun dengan PP.

Dalam prakteknya, kita harus menjaga agar nilai alkalinitas berada pada pH 7 hingga 8,2. Sebab dibawah nilai tersebut maka akan cenderung terjadi korosi dan diatas nilai tersebut akan cenderung terjadi scale.

Cara mengatasi parameter Alkalinity bagaimana?
carannya masih sama dengan cara mengatasi pH yakni dengan proses dosing chemical secara otomatis.

Parameter Cooling Tower Keempat : Hardness 
Hardness yang dalam bahasa indonesia disebut sebagai nilai kesadahan adalah gambaran tentang jumlah ion Magnesium dan Calcium yang terkandung dalam air. Walaupun pada kenyataannya mineral lain seperti besi dan ataupun mangan juga menyumbang scale, namun kedua mineral inilah yang terbukti memiliki peran utama dalam terjadinya scale.

Nilai Hardness itu sendiri dalam setiap air berbeda beda. Pada umumnya nilai hardness untuk air yang berasal dari pegunungan lebih tinggi dibanding dengan hardness yang berasal dari air payau. Hal ini dikarenakan adanya kontak antara kapur dengan air sehingga air menjadi memiliki nilai hardness.



Cara mengatasi parameter hardness?
Untuk mengatasi parameter hardness yang terlalu tinggi, Anda bisa memilih menggunakan Water softener sebagai pretreatment. Atau jikalau dirasa cukup mahal, maka Anda bisa juga memilih menggunakan chemical yang dapat merubah Calcium dan Magnesium Carbonate menjadi Tipe bicarbonate sehingga terjadinya scale dapat dihindari.

Parameter Cooling Tower Kelima : Saturation Index
Parameter yang satu ini mungkin cukup jarang kamu dengar di Indonesia. Namun parameter ini termasuk parameter kunci yang selalu dianalisa di luar negeri untuk menentukan potensi scale atau korosifitas suatu air.

Parameter Saturation Index ini adalah suatu parameter yang dihasilkan dari perhitungan antara suhu, pH, Nilai Hardness, TDS dan alkalinitas. Dari sana dibuat sebuah perhitungan yang hasilnya dicocokan dengan suatu range nilai yang disediakan oleh para peneliti yang disebut sebagai Langlier dan Ryznar.

Untuk lebih jelasnya tentang perhitungan ini saya membuat artikelnya di Olah-air.com yang kamu bisa akses di sini.

Perhitungan LSI Dengan Langier dan Ryznar

Cara menjaga parameter ini bagaimana?
sesuai dengan uraian perhitungannya, maka cara untuk menjaga tendensitas parameter ini adalah dengan mengadjust salah satu parameter penyusun perhitungannya. Sobat bisa coba dengan melakukan simulasi pengubahan data hingga didapat nilai netral ataupun low scale.


Itu dia 5 Parameter Kritis di Cooling Tower yang harus kamu ketahui. Mudah-mudahan sobat dapat terbantu dengan artikel kali ini. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya masih di seri Cooling Tower.

Cara cepat untuk menjadi perusahaan yang jual cooling tower


Salam hangat,


Mr. Anggi Nurbana
Water and Waste Water Treatment Specialist

Mr.Anggi

About Mr.Anggi

Penulis adalah seorang Ahli dalam bidang pembuatan installasi Water dan Waste Water Treatment. Saat ini penulis telah mendesain lebih dari 32 system water dan waste water treatment di Indonesia. Penulis juga aktif dalam forum internasional dalam topik water and waste water treatment. Penulis dapat dihubungi via email : anggi.kkei@gmail.com